MAKALAH
Ilmu budaya dasar
Diajukan
untuk memenuhi salah satu mata kuliah softskill Ilmu Budaya Dasar
oleh :
Argie
Wiranata 11214526
KELAS
1EA33
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS
EKONOMI MANAJEMENT S1
2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahiim
Puji
dan syukur terhadap kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan karunia-Nya yang telah
memberikan kemudahan sehingga saya mampu
menyelesaikan tugas makalah ILMU BUDAYA DASAR
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini saya buat dalam
rangka untuk memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah yang meliputi
nilai tugas, nilai individu dan nilai keaktifan.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang MANUSIA dengan
KEBUDAYAAN, KONSEPSI ILMU
BUDAYA DASAR dalam
KESUSSASTRAAN, dan MANUSIA
dan CINTA KASIH.
Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Saya selaku penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu
pula dalam penyusunan makalah ini yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh sebab
itu, penyusun mohon maaf atas segala kekurangannya dan penyusun juga
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Jakarta,
16 Oktober 2014
Argie
Wiranata
112-14-526
DAFTAR
ISI
COVER ..................................................................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I TINJAUAN
TENTANG ILMU BUDAYA DASAR ............................................
1.1 Pendahuluan...............................................................................................................
1.2 Ilmu Budaya Dasar
Sebagai Bagian Dari Mata Kuliah Dasar Umum.......................
1.3 Pengertian Ilmu
Budaya Dasar..................................................................................
1.4 Tujuan Ilmu
Budaya Dasar........................................................................................
1.5 Ruang Lingkup
Budaya Dasar...................................................................................
BAB II MANUSIA DAN KEBUDAYAAN........................................................................
2.1 Manusia......................................................................................................................
2.2 Hakekat
Manusia........................................................................................................
2.3 Kepribadian
Bangsa Timur.........................................................................................
2.4 Pengertian
Kebudayaan.............................................................................................
2.5 Unsur-unsur
Kebudayaan...........................................................................................
2.6 Wujud
Kebudayaan...................................................................................................
2.7 Orientasi
Nilai Budaya...............................................................................................
2.8 Perubahan
Kebudayaan..............................................................................................
2.9 Kaitan
Manusia dan Kebudayaan..............................................................................
2.10 Contoh Kasus.............................................................................................................
2.10 Contoh Kasus.............................................................................................................
BAB III KONSEPSI
ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN.............
3.1 Pendekatan
Kesusastraan...........................................................................................
3.2 Ilmu Budaya Dasar
Yang Dihubungkan Dengan Prosa.............................................
3.3 Nilai-nilai Dalam
Prosa Fiksi......................................................................................
3.4 Ilmu Budaya Dasar
yang Dihubungkan Dengan Puisi...............................................
3.5 Contoh Kasus.............................................................................................................
BAB IV MANUSIA DAN CINTA KASIH.........................................................................
4.1
Cinta Kasih.................................................................................................................
4.2
Cinta Menurut
Agama................................................................................................
4.3
Macam-macam
Cinta..................................................................................................
4.4
Kasih Sayang..............................................................................................................
4.5
Mewujudkan Cinta
Kasih..........................................................................................
4.6
Kemesraan..................................................................................................................
4.7
Pemujaan....................................................................................................................
4.8
Belas Kasih.................................................................................................................
4.9 Cinta
kasih Erotis.......................................................................................................
4.10 Contoh
Kasus.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
BAB
1
Tinjauan
Tentang Ilmu Budaya Dasar
1.1 Pendahuluan
Mata
kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan
tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai masalah yang dih
adapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Hal ini perlu, karana dirasakan
kekeurangan pada sistem pendidikan kita, baik pada tingkat menengah, maupun
pada tingkat perguruan tinggi. Tanpa memungkiri banyak faktor –faktor lain yang
menyebabkannnya, salah satu yang penting adalah sistem pendidikan kita.
Disinilah
diharapkan kegunaan mata kuliah ini, agar lulusan perguruan tinggi kita dari
semua jurusan dapat mempunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan. Adanya kesamaan
ini diharapkan, agar interelasi antara intelektuil kita lebih sering dengan
akibat yang positif bagi pembanguna negara kita pada umumnya dan perbaikan
pendidikan pada khususnya.
Salah
satu sifat penting mata kuliah ini ialah bahwa ini bukan pelajaran sastra,
bukan music, bukan filsafat, bukan suatu disiplin yang berdiri sendiri. Jadi
secara singkat dapt dikatan bahwa setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa
diharapkan memperlihatkan :
1. Minat dan kebiasaan
menyelidiki apa apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya
2. Kesadaran akan pola
pola nilai yang dianutnya
3. Kerelaan memikirkan
kembali dengan hati terbuka nilai nilai yang di anutnya
4. Keberaniaan moral
untuk mempertahankan nilai nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan
penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai nilai yang tidak dapat
dibenarkan.
Latar
belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat berkaitan dengan
permasalahan sebagai berikut:
1. Kenyataan bahwa
bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman
budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak
lepas dari ikatan ikatan primodial, kesukuan, dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan
yangs sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan
negatif berupa terjadinya perubahn dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga
dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari
pembenturan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia,
menimbulkan komflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung
sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya
1.2
Ilmu Budaya Dasar Sebagai Bagian Dari Mata Kuliah Dasar Umum
Ilmu
budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar
umum(MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib disemua perguruan tinggi, baik yang
sifatnya eksata maupun yang non eksata
Secara
khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang
berkualifikasi sebagai berikut :
1. Berjiwa pancasila
sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengalaman nilai nilai
pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi
2. Taqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan
memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain
3. Memiliki wawasan koprehensif
dan pendekatan integral di dalam menyikapi pemasalahan kehidupan baik sosial,
ekonomi, politik, kebudayaaan, maupun pertahanan keamanan
4. Memiliki wawasan
yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama sama mampu
berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alimiah dan secara
bersama sama berperan serta didalam pelestariannya.
Jadi, pendidikan umum
yang menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa,
pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah mata kuliah bantu yang bertujuan untuk
menompang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya.
1.3
Pengetian Ilmu Budaya Dasar
Secara
sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalh masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah
Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengggati istilah Basic
Humanitiesme yang berasal dari istilah bahasa Inggris ”The Humanities”. Adapun
istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bias
diartikan manusia, berbudaya dan halus
Untuk
mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih
dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar
mengemukan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar,
yaitu :
1.
Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Science)
2.
Ilmu ilmu Sosial (Social Science)
3.
Pengetahuan Budaya (The Humanities)
1.4
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalh masalah manusia dan kebudayaan
Untuk
bisa menjangkau tujuan tersebut, Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat ;
1. Mengusahakan
penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya
2. Memberi
kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah
kemanusian dan budaya
3. Mengusahakan
agar mereka, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang
disiplin
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi
agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.
1.5
Ruang Lingkup Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan
yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar, yaitu :
1. Berbagai
aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan
budaya
2. Hakekat
manusia yang satu atau universal
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
Ø Manusia
dan cinta kasih
Ø Manusia
dan keindahan
Ø Manusia
dan penderitaan
Ø Manusia
dan keadilan
Ø Manusia
dan pandangan hidup
Ø Manusia
dan tanggung jawab serta pengabdian
Ø Manusia
dan kegelisahaan
Ø Manusia
dan harapan.
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk
dalam karya karya yang tercakup dalam pengetahuan buudaya. Perwujudan mengenai
cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan,
patung dan sebagainya.
BAB 2
Manusia dan Kebudayaan
2.1
Manusia
Manusia
merupakan makhluk ciptaan Tuhan paling sempurna diantara makhluk Tuhan yang
lainnya. Secara bahasa, manusia berasal dari bahasa sansekerta manu, dan bahasa latin mens, yang berarti berpikir, berakal
budi(mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah, manusia dapat diartikan
sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagagsan atau realistis, sebuah
kelompok, atau seorang individu. Manusia adalah makhluk luar biasa kompleks
karena merupakan perpaduan antara makhluk material dan makhluk spiritual.
Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu
mengaktivissikannya dirinya.
2.2
Hakekat Manusia
Menurut
bahasa, hakekat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal
segal sesuatu. Dapat juga dikatakan hakekat itu adalah inti dari segala sesuatu
atau yang menjadi jiwa sesuatu. Manusia adalah makhluk paling paling sempurna
yang pernah diciptakan oleh Allah Swt. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia
merupakan suatu konsekuensi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka bumi ini.
Ja di hakekat manusia itu adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri
sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah Swt.
2.3
Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian
diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter
seseorang dengan lingkungan. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai
suatu sikap yang dimiliki oleh suatu Negara yang menentukan penyesuaian dirinya
yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya
merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat
toleransi yang tinggi. Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan
rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong-menolong dan bergotong
royong yang dilakukan bersama sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan
suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur
juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari Negara atau daerah
masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan
oleh bangsa timur. Misalanya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan
upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya
daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet,
kecak, dan barong. Terbuka dengan Negara lain merupakan salah satu kepribadian
yang dimiliki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerja sama antara bangsa yang
satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.
2.4 Pengertian Kebudayaan
Sebelum
mengetahui seluk beluknya yang berkenaan dengan kebudayaan, maka coba kita
perhatikan arti kata budaya menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), budaya
diartikan sebagai akal budi, pikiran atau adat istiadat. Jadi jika dikatakan
menurut tata bahasa, arti dari kebudayaan ini diturunkan dari makna kata budaya
dan cenderung mengarah kepada pola pipkir manusia. Sehingga pengertian
Kebudayaan sendiri adalah sebagai segala sesuatu yang berkaitan pada akal atau
pikiran manusia serta bisa pula menunjuk terhadap prilaku, pola pikir dan karya
fisik untuk sekelompok manusia.
Kebudayaan
sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Dan sebaliknya juga yaitu
bahwa dalam pengembangan kepribadian manusia dibutuhkan kebudayaan dan
kebudayaan ini akn terus berkembang lewat kepribadian tersebut. Jadi untuk
sebuah masyarakat yang maju, yang menjadi kekuatan penggeraknya adalah
individu-individu yang ada di dalamnya. Maka semakin tinggi sebuah kebudayaan
masyarakat akan bisa dilihat melalui karakter, kualitas dan kemampuan
individunya.
2.5
Unsur-unsur Kebudayaan
Mempelajari
unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami
kebudayaan manusia. Kluckhon dalam bukunya yang berjudul Universal Categories
Of Culture membagi kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari
sistem kebudayaan yang sederhana seperti masyarakat perkotaan. Kluckhon membagi
kebudayaan menjadi 7 unsur kebudayaan universal atau disebut dengan kultural
universal.
Ketujuh unsur
kebudayaan tersebut adalah :
Ø Sistem
bahasa
Ø Sistem
kebudayaan
Ø Sistem
kekerabatan dan organisasi sosial
Ø Sistem
peralatan hidup dan teknologi
Ø Sistem
ekonomi/mata pencaharian hidup
Ø Sistem
religi
Ø Kesenian
2.6
Wujud Kebudayaan
Wujud kebudayaan
dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
v Wujud
Gagasan
Budaya
dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam pikiran
tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau
difoto.
v Wujud
Benda Hasil Budaya
Semua
benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto.
Kebudayaan dalam bentuk konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh, bangunan
bangunan megah seperti tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak,
perunggu, gerabah, dll.
v Wujud
Perilaku
Budaya
dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini
bersifat konkrit dan dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan di film)
Contoh petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah
gemulai, orang sedang berbicara, dll. Salah satu contoh wujud perilaku dalam kebudayaan
adalah Tari.
2.7
Orientasi Nilai Budaya
Kluckhon
dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai budaya merupakan sebuah konsep
be-ruang lingkup luas yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga
suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian
konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan salah satu sistem
nilai-nilai budaya. Ada 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap
kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhon dalam Pelly (1994)
ke lima masalah pokok tersebut adalah : (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat
kerja/karya manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4)
hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan
manusia dengan manusia sesamanya.
Meskipun
cara mengkonsepsikan lima masalah pokok dalam kehidupan manusia yang universal
itu berbeda – beda untuk tiap masyarakat dan kebudayaan, namun dalam tiap
lingkungan masyarakat dan kebudayaan tersebut lima hal tersebut di atas selalu
ada.
2.8
Perubahan Kebudayaan
Masyarakat
dan kebudayaan di mana pun selalu dalam keadaan berubah, ada tiga sebab
perubahan, yaitu :
1. Sebab yang berasal
dari masyarakat dan lingkungannya sendiri misalnya, perubahan jumlah dan
komposisi
2. Sebab perubahan
lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya
terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan
kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
3. Adanya difusi
kebudayaan,penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Ada 4 bentuk peristiwa
perubahan kebudayaan, yaitu
1. Cultural Lag, yaitu
perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian dalam kebudayaan suatu
masyarakat. Dapat juga diartikan sebagai bentuk ketinggalan budaya.
2. Cultural Survival,
yaitu suatu konsep untuk menggambarkan suatu praktik yang telah kehilangan
fungsi pentingnya 100%, yang tetap hidup, dan berlaku semata-mata hanya diatas
landasan adat-istiadat semata.
3. Cultural Conflict
(perttentangan budaya), yaitu proses pertentangan antara budaya yang satu
dengan budaya yang lainnyan.
4. Cultural Shock
(Guncangan kebudayaan), yaitu proses guncangan kebudayaan sebagai akibat
terjadinya perpindahan secara tiba-tiba dari satu kebudayaan ke kebudayaan
lain.
2.9
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia
seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan.
Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan
kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita
ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi.
Hakikat
manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar
tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya
kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita
dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari
kebudayaan di negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya
kebudayaan barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang
sangat kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas
keluar masuk ke dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit
‘terpengaruh’ oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan
kelalaian masyarakat sekarang yang tidak mampu menjaga keaslian budaya itu
merupakan warisan dari nenek moyang kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat
untuk diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu kita seperti berjalan melawan arus yang
sangat kencang, seperti itulah yang masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak
mempersiapkan pertahanan untuk melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka
mulai mengikuti arah arus tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini
dibiarkan terus maka kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Tidakkah
kita berpikir, bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan
kebudayaan kita, sedangkan kebudayaannya itu sudah ‘tercemar’ oleh kebudayaan
asing atau luar? Apakah mereka akan bangga dengan kebudayaannya itu? Sungguh
ironis memang.
Jadi
kesimpulan dari uraian diatas adalh kaitan manusia dengan kebudayaan sangatlah
erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia
itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup
bersosialisasi dengsn manusia lain disekitarnya. Dan kebudayaan dapat hilang
karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu, banyak suku lain menolak
kebudayaan dari luar di khawatirkan akan merusak kebudayaan yang mereka anut
sejak jaman dahulu.
2.10
Contoh kasus
Konser Kolosal Angklung
Digelar di Beijing
Jumat, 22 Maret 2013
Angklung
sebagai alat musik tradisional Jawa Barat memiliki daya tarik bagi para
wisatawan asing untuk belajar memainkannya seperti terlihat di Saung Angklung
Udjo, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/10/2009).
BEIJING,
KOMPAS.com--Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok (PPIT) akan menggelar
konser kolosal 10 ribu angklung di Beijing, akhir Mei 2013.
Ketua
Umum Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok (PPIT), Bondan Gunawan di
Beijing, Kamis, mengatakan konser kolosal 10 ribu angklung ini merupakan salah
satu bentuk diplomasi budaya untuk mempererat hubungan antarmasyarakat
Indonesia dan China.
"Diplomasi
itu aspeknya banyak, ada antarpemerintah, antarpelaku bisnis, dan
antarmasyarakat. Diplomasi antarmasyarakat terdiri atas bidang budaya, olahraga
dan ilmu pengetahuan. Konser kolosal angklung ini merupakan bentuk diplomasi
budaya," katanya menjelaskan.
Bondan
mengatakan gagasan untuk menggelar konser kolosal 10 ribu angklung telah
dimulai sejak satu hingga dua tahun lalu.
"Konser
akan digelar di lapangan terbuka, dan dimainkan oleh 10 ribu orang yang
sebagian besar adalah pelajar, mahasiswa serta warga masyarakat China,"
ungkap Bondan.
Namun,
ada pula yang berasal dari masyarakat keturunan Tionghoa dari Kalimantan,
Surabaya sekitar 500 orang yang akan bergabung dalam konser kolosal 10 ribu
angklung tersebut, lanjutnya.
Konser
kolosal 10 ribu angklung juga akan dicatatkan pada Guiness Book of Records.
"Sebelumnya telah ada konser kolosal 5.000 angklung yang digelar
perwakilan Indonesia di Amerika Serikat pada 2011," kata Bondan.
Direktur
Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat mengatakan konser kolosal 10 ribu angklung
ini merupakan bentuk pelestarian alat musik bambu khas Indonesia yang telah
tercatat sebagai salah satu warisan budaya dunia "The Intangible
Heritages" UNESCO.
"Syarat
untuk dapat bertahan tercatat sebagai warisan budaya UNESCO adalah warisan
budaya dimaksud harus terpelihara, terlindungi, terpromosikan dan
tergenerasikan. Jika upaya itu tidak dapat kita lakukan terus menerus, angklung
bisa dicabut statusnya sebagai warisan budaya dunia. Maka itu, kita terus
berupaya agar angklung tetap terpelihara, terlindungi, terpromosikan dan
tergenerasikan ," katanya.
Dalam
konser kolosal angklung di Beijing Mei mendatang selain mengerahkan 10 ribu
angklung, Saung Angklung Udjo juga mengirimkan 40 orang untuk ikut terlibat.
"Selama
konser kolosal angklung itu, akan dilantunkan enam hingga tujuh lagu baik lagu
Indonesia maupun China, yang akrab di telinga masyarakat masing-masing kedua
negara, seperti `Ayo Mama` dari Indonesia atau `Yue Liang Dai Biao Wo De Xin`
lagu dari China," katanya.
Taufik
menambahkan, "Kami juga akan membawakan lagu yang agak sulit seperti lagu
dari Queen. Kami ingin menunjukkan bahwa alat musik angklung mampu memainkan
aransemen musik yang agak rumit,".
TANGGAPAN :
Dari
contoh kasus diatas dapat dilihat bahwa kebudayaan Indonesia telah mampu
mendunia. Ini membuktikan bahwa budaya Indonesia yang beragam tidak boleh
dipandang sebelah mata dan budaya Indonesia juga mampu tampil di pentas dunia,
supaya masyarakat dunia tahu kebudayaan Indonesia yang beragam.
Kita
patut berbangga akan ini. Apalagi yang bermain alat musik angklung di konser
kolosal angklung yang digelar di Beijing, China tersebut kebanyakan adalah
warga China sendiri. Seperti juga yang terlihat pada gambar diatas tampak
wisatawan asing pun terlihat antusias memainkan alat musik tradisional ini. Ini
membuktikan bahwa alat musik ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para warga
negara asing untuk memainkannya.
Konser
kolosal 10 ribu angklung ini merupakan bentuk pelestarian alat musik bambu khas
Indonesia yang telah tercatat sebagai salah satu warisan budaya dunia "The
Intangible Heritages" UNESCO. Karena seperti yang dikatakan oleh Direktur
Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat bahwa "Syarat untuk dapat bertahan
tercatat sebagai warisan budaya UNESCO adalah warisan budaya dimaksud harus
terpelihara, terlindungi, terpromosikan dan tergenerasikan. Jika upaya itu tidak
dapat kita lakukan terus menerus, angklung bisa dicabut statusnya sebagai
warisan budaya dunia. "
Maka
dari itu, kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan budaya ini harus terus berupaya agar budaya
Indonesia termasuk angklung tetap terpelihara, terlindungi, terpromosikan dan
tergenerasikan.
Bentuk-bentuk
budaya tersebut akan menjadi saksi sejarah bagi manusia sekarang dan bahkan
menjadi pusat perhatian dunia sebagai bangsa yang cukup maju peradabannya di
masa lalu.Keanekaragaman kebudayaan daerah dari berbagai etnis di tanah air,
akan terus dikibarkan untuk mendukung bagi pelestarian budaya nasional tanah
air.
Tapi
semua itu tidak akan menjadi kenyataan ke depannya, jika generasi selanjutnya
atau generasi penerus bangsa ini tidak memiliki rasa kecintaan terhadap budaya
atau minimal mengerti terhadap kebudayaan apa yang kita miliki, agara nantinya
mereka tahu apa yang harus dilakukan agar budaya Indonesia tetap terjaga
kelestariannya. Pernyataan yang mendasari dari masalah di atas mampukah budaya
kita untuk bertahan melawan banyaknya budaya asing yang masuk? gempuran budaya
modern alias budaya asing lebih banyak mengandung unsur-unsur negatif bagi
pertumbuhan nasional bangsa Indonesia dibandingkan dengan unsure-unsur
positifnya.Apalagi terhadap posisi bangsa Indonesia yang masih dalam masa
perkembangan, dan masih gencar-gencarnya membangun.Lebih buruknya lagi
unsur-unsur tersebut lebih menagarah ke arah generasi penerus bangsa ini.
BAB
3
Konsepsi
Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
3.1
Pendekatan Kesusastraan
Pada
bahasan kali ini saya akan mencoba menjabarkan mengenai Kesusastraan. Dimana
dalam Kesusastraan ini dapat kita bagi menjadi 2 definisi yaitu :
“Sastra
(Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari
bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau
“pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam
bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan”
atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.”
dan pengertian seni
adalah :
“Seni
pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim
dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari
kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai,
bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang
menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan
produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium
itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan
dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan,
sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu,
dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu
lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar
merah yang bermaksud cinta).”
jadi,
dapat disimpulkan sastra adalah suatu tulisan yang makna seni atau keindahan
tertentu.
sedangkan
seni adalah buah cipta manusia yang muncul dari hati manusia itu sendiri dan
lebih merujuk kepada ekspresi manusia tersbut.
di
zaman sekarang, sastra sudah menjadi karya seni yang begitu banyak digunakan
orang sebagai media penyaluran ekpresi mereka. contohnya antara lain : Novel,
Cerita/cerpen (tertulis/lisan), Syair, Pantun, Sandiwara/drama,
Lukisan/kaligrafi, dan lain-lain. selain penyalur bakat dan ekpresi seni seorang
manusia, sastra juga berfungsi sebagai suatu teknik berkomunikasi antara
manusia yang satu dengan manusia yang lain. seperti tradisi budaya Betawi yang
mewajibkan untuk berpantun sebagai kata sambutan antar mempelai disaat mereka
menikah.
hubungan
sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang
sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu
komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa
seni. jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka. jika manusia
tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya. maka akan menggangu kejiwaan
atau psikologis manusia tersebut.
3.2
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
Dalam
bahasa Indonesia istilah prosa sering diterjemahakan menjadi cerita rekaan dan
didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai
pameran,lakuan, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusatraan
Indonesia kilta mengenal jenis prosa lama dan baru.
v Prosa
lama meliputi
• dongeng-dongeng
• hikayat
• sejarah
• epos
• cerita pelipur lara
v Prosa
baru meliputi
• cerita pendek
• hikayat
• biografi
• kisah
• otobiografi
3.3
Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
Nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang di peroleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa/kejadian
yang di kisahkan.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi
memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa
fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat
prosa fiksi seseoarang dapat menilai kehidupan berdasarkan
pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih
banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional/rangsangan aksi yang
mungkin sangat berbeda daripada apa yang di sajikan ke dalam kehidupan sendiri.
3.4
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi
Kepuitisan,
keartistikan/keestetikaan bahasa puisi di sebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
Figura
bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb
sehingga puisi menjadi hidup.
Kata-kata
yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
Kata-kata
berjiwa yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan
dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata
yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan
hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah :
1. Hubungan puisi
dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman/penyampaian
pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Pendekatan
terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang
disebut “pengalaman perwakilan”
2. Puisi dan
keinsyafan/kesadaran individual
Dengan
membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran
manusia, karena melalui puisinya sang penyair menunjukan kepada pembaca bagian
dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
3. Puisi dan keinsyafan
sosial
Secara
imaginatif puisi dapat menafsirkan siuasi dasar manusia sosial yang bisa berupa
:
• penderitaan atas ketidak adilan
• perjuangan utuk kekuasaan
• konflik dengan sesamanya
• pemberontakan terhadap hukum Tuhan
3.5
Contoh Kasus
Senja di Pelabuhan
Kecil Karya Chairil Anwar
buat: Sri Ajati
Ini kali tidak ada yang
mencari cinta
di antara gudang, rumah
tua, pada cerita
tiang serta temali.
Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam
mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat
kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram,
desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal
akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air
tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku
sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung,
masih pengap harap
sekali tiba di ujung
dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat,
sedu penghabisan bisa terdekap
1946
Walaupun
puisi karya chairil anwar tentang cinta ini terdiri hanya beberapa bait saja,
namun makna yang terkandung dalam bait puisi ini sangat mendalam.
Dalam
puisi ini, Chairil Anwar memberikan pesan bahwa Cinta sejati adalah cinta yang
dibalut dengan kesetiaan, dan jodoh adalah sebuah takdir tuhan yang tidak ada
satu orang pun mengetahuinya. Selain itu, puisi senja di pelabuhan kecil juga
mengajarkan kita untuk selalu mencari cinta sejati tanpa mengenal lelah. Dan
cinta sejati baru akan ada ketika usaha kita disertai dengan doa yang tulus dan
ikhlas.
BAB 4
Manusia dan Cinta Kasih
4.1
Cinta Kasih
Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa
sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau
sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau
cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan
kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa
cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka
(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun
cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat
perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam,
sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada
orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam
itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Erich
Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu
terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling
tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang
sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar
tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Dr.
Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu
ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya
bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia
sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak,
Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti
sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai,
rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah
satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut
bukan cinta.
Secara
sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur
terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai
dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang
bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif,
berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan
kebahagiaan.
4.2
Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam
ajaran agama Islam, terutama yang di jelaskan dalam Al-Qur’an, cinta memiliki
beberapa pengertian.
1. Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang,
lembut, rela berkorban dan siap melindungi.
2. Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu
atau cinta yang membara.
3. Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat
sementara, sehingga seseorang tersebut ingin meminta perhatian dari banyak
orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Contohnya adalah
poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih muda, yang tua
(lama) tidak diperhatikan lagi).
4. Cinta Shobwah, cinta yang mendorong
perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak (secara tidak sadar dia tidak tahu
apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini sering dikatakan cinta buta.
5. Cinta Kulfah, perasaan cinta yang
disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif, meski itu sulit untuk
dijalani.
Dalam
agama Islam, sebenarnya cinta tidak diperbolehkan, karena belum mukhrim. Karena
belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah. Pacaran pun
sebenarnya dilarang.
Dalam
agama Islam, cinta yang dimaksudkan adalah cinta terhadap Allah S.W.T, cinta
terhadap orang tua, cinta terhadap sesama manusia (rasa belas kasih), cinta
terhadap semua makhluk ciptaan-Nya.
Ø Cinta
Menurut Agama Kristen (Protestan & Katholik)
1. Cinta adalah
pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
2.
Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan
(1 Yoh 3:18)
3. Cinta harus menjadi
dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)
Ø Cinta
Menurut Agama Hindu
Cinta
adalah perasaan pada kesenangan, kesetiaan, kepuasan terhadap suatu obyek.
Sedangkan kasih adalah perasaan cinta yang tulus lascarya terhadap suatu obyek.
Obyek dari cinta kasih itu adalah semua ciptaan Sanghyang Widhi Wasa,Tuhan Yang
Maha Esa.
Ciptaan
Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan sesuai eksistensinya atau kemampuannya
yaitu:
a. Eka pramana ialah makhluk hidup yang
hanya memiliki satu aspek kemampuan berupa bayu/tenaga/ hidup, seperti
tumbuh-tumbuhan.
b. Dwi pramana ialah makhluk hidup yang
memiliki dua aspek kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti
hewan/binatang.
c. Tri pramana ialah makhluk hidup yang
memiliki tiga aspek kemampuan berupa bayu, sabda dan ide/pikiran, seperti
manusia.
Ø Cinta
menurut agama Budha
Dalam
Nikaya Pali, yaitu Dhammapada ada satu bab yang diberi judul Piya Vagga yang
berarti kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima Nikaya terdapat sutta yang
berjudul Piyajatika Sutta yaitu khotbah tentang orang-orang tercinta.
Dalam
Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta, seperti: piya, pema, rati,
kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang memiliki arti: rasa sayang,
kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan, nafsu indera (birahi), kemelekatan,
dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda jenis atau cinta dalam lingkup
keluarga.
4.3
Macam-macam Cinta
Menurut
Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang
adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :
Ø Cinta
Diri Sendiri
Secara
alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan
cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri
sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri
adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya
terpenuhi seimbang ini bernilai positif.
Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus
berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
Ø Cinta
Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta
kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan
watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya
kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia
bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna,
bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan
yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia
itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian
(manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
Ø Cinta
Erotis
Cinta
yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini
merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang
sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda
jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang,
keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah
yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang
membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan
timbul rasa ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan
mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya
tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi
berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
Ø Cinta
Keibuaan
Kasih
sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat
pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu
ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh
dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli
ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis,
melainkan dorongan psikis.
Ø Cinta
terhadap Allah
Merupakan
puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan
tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan
sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta
menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan
semua bentuk cinta yang lain.
Ø Cinta
terhadap Rasul
Ini
merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral,
maupun berbagai sifat luhur lainnya.
4.4
Kasih Sayang
Kasih
sayang adalah perasaan cinta untuk saling menghormati, mengasihi, menyayangi
semua makhluk ciptaan Tuhan.
Kasih
sayang adalah faktor penting dalam suatu kehidupan. Karena jika kita memiliki
cinta namun tidak berdasar pada kasih sayang, maka seseorang tersebut tidak
mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya, cinta terhadap makhluk ciptaan Tuhan.
Maka perasaan cinta harus didasari oleh kasih sayang atau belas kasih.
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta
yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam
berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini
merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduannya
merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis,
berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih
sayang dalam kehidupan keluarga.
4.5
Mewujudkan Cinta Kasih
Untuk
dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam kehidupan agar tentram damai dan
bahagia dapat dengan cara :
Ø Cara
mewujudkan cinta diri sendiri
Dapat
dilakukan dengan mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan
rohani dirinya sendiri terpenuhi secara wajar. Contohnya mandi, menyisir
rambut, memaka wangi- wangian, mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat
atau norma yang ada.
Ø Cara
mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan
Dapat
dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya
saling tolong menolong, kerja bakti, saling tepo seliro, Jean Henry Dunant (
1882-1910) seorang bankir dan penulis berkebangsaan Swiss yang atas suka
relanya menolong setiap orang yang menderita luka-luka dalam pertempuran
Solferino (1859) mendirikan Palang Merah International (1863)
Ø Cara
mewujudkan cinta erotis
Dapat
dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan tidak
melanggar adat atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki
terhadap perempuan yang di sudah di ikat pernikahan di dasari percintaan.
Ø Cara
mewujudkan Cinta Keibuan
Dapat
dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap anaknya
dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai menikahkan dengan tanpa
pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu menginginkan dan melihat anaknya
bahagia di jauhkan dari segala kesusahan.
Ø Cara
mewujudkan Cinta kepada Allah
Dapat
dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat sangat dan meniadakan Tuhan
selain Allah dengan beraqidah yang kokoh dan bertaqwa atau menjalankan segala
perintah dan menjauhi larangan yang sudah di tentukan Nya.
Ø Cara
mewujudkan Cinta kepada Rasull
Dapat
dilandasi dengan cinta dengan mencontoh suri teladan yang baik yang ada pada
diri rasul yaitu sidiq, tablig, amanah, dan fatonah yang di laksanakan setiap
saat selama masih diberi kehidupan oleh sang maha hidup.
4.6
Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan pada dasarnya merupakan kasih yang telah mendalam. Kemesraan adalah
hubungan akrab antara pria dan wanita atau suami dan istri. Kemesraan merupakan
bagian hidup manusia.
Yose
Ortega Y Gasset dalam novelnya ‘On Love’ mengatakan, “di kedalaman sanubarinya
seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya.
Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh
eksistensinya”.
Selanjutnya
Yose mengatakan, bahwa si pecinta tidaklah akan kehilangan pribadinya dalam
aliran energy cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya dan dibebaskan.
Cinta yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya
sendiri.
Cinta
yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan merupakan
perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia.
Dengan kemesraan seseorang dapat menciptakan bentuk seni sesuai dengan
kemampuan dan bakat. Dapat dituangkan dalam berbagai macam seni misalnya seni
tari, seni musik, dsb.
Dalam
seni tari berbagai daerah mengenal bentuk tari kemesraan seperti tari Karonsih
dan Gatotkaca Gandrung dari Jawa Tengah, tari Merak dari Jawa Barat. Biasanya
seni tari disajikan dalam upacara pernikahan.
4.7
Pemujaan
Pemujaan
adalah perwujudan cinta manusia terhadap Tuhan. Kecintaan manusia terhadap
Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan manusia. Hal ini dikarenakan
pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupaan yang sebenarnya.
Penyebab hal tersebut terjadi karena Tuhan pecipta alam semesta. Seperti dalam
surat Al-furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “dia yang menciptakan langit dan
bumi beserta apa-apanya diantara keduanya dalam 6 rangkaian masa, kemudian dia
bertahta diatas singgah sananya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya
tentang soal-soal apa yang perlu diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “bila
dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang Maha Pengasih.”
Kalau
manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan sungguh maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kecintaan manusia itu dimanivestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan
agama,kepercayaan,kondisi dan situasi. Sembahyang dirumah, dimasjid,
digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat yang dianggap keramat merupakan
perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh karena itu, pemujaan ini sebenarnya
karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal itu berarti manusia
mohon ampun atas segala dosanya,mohon perlindungan,mohon dilimpahkan
kebijaksanaan,dsb.
Pemujaan
dapat menimbulkan daya kreatifitas pecintanya dengan cara mencipta. Banyak kita
temui Arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa yang dipuja dalam kesenian pahat.
Seni
tari pun ada pula yang bersifat mengagungkan nama Tuhan atau yang dianggap
“Tuhan”. Misalnya Tari Sanghyang Dedari dan Tari Sangyang Jaran di Bali adalah
Tarian yang bersifat Keagamaan. Tarian ini hanya ditarikan pada upacara agama,
tidak boleh ditonton oleh para turis, penontonnya pun terbatas serta ditarikan
pada dini hari tidak sembarang waktu.
Di
Jawa pemujaan diungkapkan dalam bentuk wayang kulit. Dalang wayang kulit
dianggap orang lebih daripada orang awam.
Dalam
seni musik, banyak didendangkan lagu yang bersifat mengagungkan nama Tuhan.
Lagu-lagu keagungan Tuhan bukan hanya terdapat dalam agama Kristen atau
Katholik saja, gama Islam,agama Hindu dan Agama Buddha pun mengenal lagu-lagu
keagungan Tuhan. Bahkan lagu modern pun ada lagu yang mengagungkan nama Tuhan.
4.8
Belas Kasihan
Belas
kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain.
Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau
memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang
yang mengalami kesulitan atau musibah.
Belas
kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama
umat manusia kita harus saling tolong menolong untuk meringankan beban setiap
orang yang mengalami kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan
kebahagiaan.
Belas
kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas yang berarti orang yang dapat
berbuat,berkarya,mencipta,dsb. Kreatifitas itu bisa dalam bentuk seni yaitu
seni suara,seni sastra,dll.
4.9
Cinta Kasih Erotis
Dalam
cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih antar orang yang sama dan
sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadapa orang
lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara keduanya tetapi
mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas hanya seorang
saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas adalah cinta kasih erotis
yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang
lainnya.
Cinta
kasih erotis seringkali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif
berupa jatuh cinta. Mulai dari pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba
atau sementara saja. Cinta kasih erotis adalah rasa cinta yang dipenuhi oleh
nafsu dan rasa ingin lebih memiliki lebih.
4.10
Contoh Kasus
Contoh
Kasus manusia dan cinta kasih yang akan Kami sampaikan adalah tentang seorang
anak yang memiliki seorang Ibu yang kejam tanpa seorang Ayah, seperti yang kita
tahu keluarga yang utuh bisa tercipta karna ada Ayah, Ibu, dan Anak. Anak yang
di lahirkan tanpa seorang Ayah akan merasa kurang kasih sayang dan cinta dari
seorang Ayah bahkan tidak dapat merasakannya,
apalagi ibu yang melahikan tidak memberikan perhatian yang layak sebagai
seorang anak, anak tersebut akan lebih cenderung ke hal-hal yang negatif
seperti menjadi anak yang nakal, keras kepala, dan pemberontak. Hal ini juga
dapat merugikan orang lain karna dia dapat melukai perasaan orang lain dengan
sikapnya. Sehingga dia juga tidak peduli bahkan tidak peka akan cinta, kasih
sayang dan perhatian.
Dalam
hal ini tanggung jawab sangat berperan besar dalam hubungan manusia dengan
cinta kasih karna setiap manusia membutuhkan cinta kasih dari seorang Ibu yang
melahirkan anaknya dan membutuhkan perhatian serta dukungan moal dari seorang
ibu.
Jadi,
dari kejadian di atas kita dapat menganalisis bahwa cinta dan kasih sangat
berperan penting dalam perkembangan seorang anak dan pembentukan kepribadian
seseorang
Daftar
Pustaka
Katika, D.A. (2014). Hakikat Manusia Menurut Panadangan
Umum. [Online].
Prasetyo, Irfan A. (2011). Pengertian Kebudayaan
Kepribadian. [Online].
Karno. (2013). Unsur-unsur Kebudayaan Beserta Penjelasannya.
[Online].
Abdi, Anwar. (2013). Perubahan Kebudayaan. [Online].
Aviana, Nada. (2013). Tugas Ilmu Budaya Dasar. [Online].
Cahya, Pingka. (2013). Ilmu Budaya Dasar Dan Cinta Kasih.
[Online].
Sefti. (2013). Ilmu Budaya Dasar Contoh Kasus Hakekat. [Online].