Studi
kasus Bab V Manusia dan Keindahan
Studi kasus 1 keindahan dilihat dari penglihatan.
Pernahkan anda merasa takjub akan suatu hal atau
sebuah objek yang
Anda lihat ? misalnya adalah lukisan perjamuan
terakhir yang dibuat oleh seorang pelukisa terkenal bernama Leonardo da vinci.
Lukisan yang dibuatnya mengisahkan tentang makan malam perjamuan antara Yesus
dan 12 muridnya. Perjuangan pelukis itu sungguh sangat mengesankan. Mencari
objek dari lukisannya sangatlah susah.
Namun sungguh menkajubkan keindahan dari lukisan itu
sampai sekarang masih bisa dinikmati sampai sekarang. Bukankah demikian?
Studi kasus 2 keindahan yang bisa didengar.
Siapa siih yang gak senang mendengarkan lagu?
Musik adalah suatu hasil dari karya seni. Musik
merupakan ungkapan dari perasaan seseorang yang sering kali manusia itu sendiri
tak menyadarinya. Contohnya musik yang dinyanyikan oleh penyanyi legendaries
indonesia seperti nike ardila(almh), chrisye(alm), titiek puspa, dan banyak
lagu. Musik yang mereka ciptakan dan sering ditembangkan sampai dengan saat ini
masih didengarkan dan dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat, itu bukti
bahwa hasil karya seni bisa juga dinikmati keindahannya dengan pendengaran.
Bukan hanya penglihatan.
Dari penjelasan dan study kasus diatas, kesimpulan
saya bahwa keindahan itu adalah konsep abstrak yang bisa diketahui dengan
bantuan objek sebagai penghubung. Objek yang paling nyata adalah hasail karya
seni seseorang. Hasil karya seni sangatlah banyak. Bisa berupa objek yang
dilihat bisa juga objek yang hanya bisa didengar dan diamati.
Bagian dari keindahan sangatlah luas, ada keindahan
alam, keindahan intelektual, keindahan seni, dan keindahan moral. semua itu
adalah perwujudan keindahan yang terhubung dengan objek tertentu.
Pengimplementasian keindahan yang ada pada objek itu sendiri tergantung dari
sudut pandang kita sebagai manusia, dimana semua itu tergantung dengan selera
dan keinginan kita sendiri. Keindahan yang ada patutlah kita jaga bersama,
misalnya keindahan alam kita, bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa saja tidak
cukup, alangkah baiknya jika kita bisa menjaga dan melestarikan semua keindahan
yang diberikan kepada kita.
BAB
VI Manusia dan Penderitaan
Studi Kasus 1 Kematian Jang Ja Yeon
VIVAnews - Kematian Jang Ja Yeon sangat menyita
perhatian publik Korea Selatan. Maklum saja, artis cantik ini adalah pendatang
baru di dunia panggung hiburan negeri Ginseng tersebut. Jang Ja Yeon ditemukan
tewas bunuh diri di rumahnya. Tewasnya Jang Ja Yeon itu menjadi pembicaraan
bukan karena kematiannya saja yang sangat mengenaskan. Dia juga membawa
beberapa nama orang penting dalam bisnis hiburan negara tersebut yang
bertanggung jawab atas keputusannya mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh
diri.
Jang Ja Yeon menulis alasannya bunuh diri karena
adanya eksploitasi dan juga pelecehan seksual yang dialaminya selama berkarir
di dunia hiburan negara tersebut.
Dalam tujuh catatan yang dibuat artis yang bermain
di serial 'Boys Before Flowers' sebelum dia menghembuskan napas terakhirnya,
menceritakan betapa kejamnya dunia hiburan tanah air. Dia diduga dipaksa
menjadi budak seks untuk orang-orang kaya di sana demi memuluskan karirnya
sebagai artis.
Jang Ja Yeon dikenal setelah kemunculannya sebagai
bintang iklan televisi. Pada saat artis cantik itu meninggal dia sebenarnya
sedang menunggu rilis dua filmnya. Hampir tujuh juta fans yang membuka
websitenya setelah dua hari artis cantik itu meninggal pada 7 Maret 2009 lalu.
Opini :
sebagai makhluk ciptaan Allah SWT kita hendaknya
selalu mendekatkan diri padaNya ,agar terhindar dari segala macam penderitaan.
mungkin itu jalan terbaik untuk masalah ini, karena penderitaan seperti
kekalutan mental ini sebenarnya kita sendiri yang menyebabkan itu semua bisa
menimpa diri kita.
dari studi kasus diatas juga dapat diambil
kesimpulannya ,kita sebagai mahluk sosial jika sedang mengalami masalah seberat
apapun itu setidaknya kita saling share dengan teman mungkin , karena mungkin
saja mereka bisa membantu kita. sehingga tidak kejadian seperti kasus bunuh
diri seperti diatas.
STUDI KASUS 2
Kenaikan BBM Picu Sakit Jiwa
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kesehatan menilai
kenaikan harga BBM dapat menaikkan angka pengidap gangguan jiwa, tindak
kriminalitas, dan bunuh diri. "Itu tidak hanya terjadi pada keluarga
miskin, tapi juga akan terjadi pada keluarga kaya," kata direktur LBH
Kesehatan, Iskandar Sitorus di Surabaya, Jumat (6/6). Menurut dia, kenaikan
harga BBM akan menambah tingkat stres masyarakat yang sehari-hari sudah
memiliki beban hidup cukup besar. "Stres itu dapat berdampak pada kondisi
kejiwaan bagi masyarakat, kecuali masyarakat yang mampu mengendalikan diri dan
pasrah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," katanya. Bahkan, katanya, seorang teman
yang suka berkelakar menyatakan, kenaikan harga BBM harus didukung, karena
kenaikan harga BBM akan mengurangi jumlah rakyat miskin. "Tapi, hal itu
hanya kelakar seorang teman saja, karena jumlah rakyat miskin akan berkurang
akibat stres dan mati gara-gara kenaikan harga BBM itu," katanya.
Namun, kelakar itu harus disikapi pemerintah dengan
langkah-langkah yang serius untuk mengurangi penderitaan masyarakat akibat
kenaikan harga BBM.
"Pemerintah harus mengurangi penderitaan
masyarakat miskin dengan memberikan bantuan kepada mereka, sesuai dengan daftar
masyarakat miskin yang terdata," katanya menambahkan. Dengan data yang
terprogram itu, pemerintah dapat membantu masyarakat miskin yang sulit berobat
akibat mahalnya obat, masyarakat miskin yang sulit menyekolahkan anaknya akibat
mahalnya biaya sekolah, dan sebagainya.
Opini :
Berdasarkan studi kasus diatas itu merupakan contoh
penggambaran penderitaan. Kenaikan BBM merupakan salah satu dari setiap
permasalahan perekonomian tiap Negara. Dampak dari kenaikan BBM itu sangat
dapat dirasakan oleh rakyat kecil. Dengan kenaikan BBM maka harga bahan makanan
pokok pun otomatis akan ikut naik. Ketidak naikan BBM saja sudah banyak yang
mengalami penderitaan ekonomi. Pada zaman ini sangat lah sulit untuk mencari
pekerjaan. Maka tiap orang pun bingung bagaimana caranya agar mereka dapat berlangsung
hidup layak setidaknya makan sehari dua kali. Melonjaknya harga-harga BBM dan
bahan pokok memicu tindak criminal yang semakin meningkat. Karena tiap orang
pasti akan berusaha untuk mencapai hidup yang layak, bahkan bagi sebagian orang
demi mencapai itu segala hal pun menjadi dihallalkan. Tingkat kemiskinan pun
bertambah, banyaknya pengemis,pengamen di setiap jalan. Bahkan banyak yang
tidak kuat menjalani hidup sampai stress ahirnya mereka menjadi gila. Adapun
seorang ibu yang tega memberikan anaknya racu karena sudah tidak sanggup
memberi makan dan nafkah untuk anak-anaknya. Masalah kemiskinan merupakan salah
satu dari contoh penderitaan yang banyak dialami oleh rakyat Indonesia .
penderitaan membuat sebagian orang buta.
BAB
VII Manusia dan Keadilan
Studi kasus 1 Rakyat Papua Minta Keadilan
Kontras dan Komnas HAM Papua menilai terjadi
penurunan drastis terhadap situasi HAM di Papua pada 2009.
JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Nasional HAM Papua dan
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau Kontras menilai
bahwa telah terjadi penurunan drastis terhadap situasi hak asasi manusia di
Papua pada tahun 2009. Negara dianggap masih mengabaikan perlindungan
kesetaraan warga, penghormatan martabat manusia, dan supremasi hukum di Papua.
"Sepanjang 2009, kriminalisasi terhadap warga
sipil Papua meningkat. Aparat keamanan dengan mudah mendiskreditkan orang-orang
yang dituduh sebagai separatis," kata Wakil Ketua Komnas HAM Papua Matius
Murib dalam jumpa pers di Sekretariat Kontras, Jalan Borobudur, Jakarta, Minggu
(17/1/2010).
Indikator-indikator ketidakadilan di Papua dilihat
dari adanya kriminalisasi atas warga yang mengibarkan bendera, pembubaran
demonstrasi damai, hingga penembakan terhadap tokoh pembebasan Papua, Kelly
Kwalik, pada bulan Desember 2009. "Dalam kasus penembakan tokoh pembebasan
Papua, Kelly Kwalik, terlihat negara gagal menyelesaikan konflik di Papua dalam
tatanan demokrasi," ucapnya.
Lebih lanjut ia menyatakan, identitas Papua kini tak
lagi mendapat penghormatan penuh karena ekspresi damai kian dilihat sebagai
tindakan melawan hukum. "Padahal itu bagian dari penghormatan kebudayaan
dan manifestasi hak sipil politik setiap orang, sebagaimana yang dijamin dalam
Kovenan Hak Sipil dan Politik serta Kovenan Hak Ekonomi Sosial dan Budaya yang
sudah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia pada 2006," ungkapnya.
Atas dasar tersebut, Matius Murib menyatakan bahwa
rakyat Papua meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memberikan
prioritas perhatian untuk rakyat Papua. "Janji kesejahteraan, demokrasi,
dan keadilan yang menjadi tiga pilar program pemerintahan SBY harus bisa
dirasakan langsung oleh rakyat Papua," ujarnya.
Kontras mencatat, dari periode Oktober sampai
November 2009, setidaknya terjadi lima penembakan di Papua, dua konflik
antarwarga, tiga kasus akibat pengibaran Bintang Kejora, dan satu kasus
penganiayaan tahanan di Papua.
OPINI :
Menurut saya memang benar bahwa papua sebagai salah
satu kota yang terdapat di Indonesia, banyak mengalami bentuk ketidak adilan.
Seperti yang kita ketahui memang papua memiliki banyakkonflik hak seperti
mengabaikan perlindungan kesetaraan warga, penghormatan martabat manusia, dan
supremasi hukum di Papua. Sesama warga Indonesia setiap pendudduk mempunyai ak
untuk mendapatkan kesejahterahkan dari pemimpin Negara. Papuan pun banyak
terbelengkalai dalam hal ini. Memang mungkin kependudukan dari papua itu
sendiri idak merata jadi suit untuk pihak yang berkewajiban melindungi untuk
mencatat atau memberikan suatu tindakan-tindakan untuk memenuhi kewajiban dari
seorang kepala Negara. Jadi bagaimana sekarang kita bahu membahu untuk
menciptakan suatu luang lingkup yang saling memberikan hak dan memenuhi
kewajibannya masing-masing agar terciptanya suatu keadilan.
Studi Kasus 2 Nenek Pencuri Singkong
Di dalam sebuah laman blogspot yang diterbitkan 6
Februari 2012 baru-baru ini, dimuat sebuah berita yang menurut pemiliknya
merupakan kisah nyata. Judulnya adalah ‘Hakim Hebat’. Kenapa disebut hebat?
Karena hakim itu mampu bertindak bijaksana saat seorang nenek mencuri singkong.
Berikut adalah kisah lengkapnya.
Kasus terjadi tahun 2011 lalu di kabupaten
Prabumulih, Lampung. Di ruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung
menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri
singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit,
cucunya lapar. Namun, manajer tempat dia mencuri tetap pada tuntutannya, agar
menjadi contoh bagi warga lainnya.
Hakim Marzuki menghela nafas, dia memutuskan di luar
tuntutan jaksa PU. “Maafkan saya,” katanya sambil memandang nenek itu. “Saya
tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi Anda harus
dihukum. Saya mendenda Anda 1 juta rupiah dan jika Anda tidak mampu bayar maka
Anda harus masuk penjara 2.5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU.”
Nenek itu tertunduk lesu. Hatinya remuk redam
sementara hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian
mengambil uang 1 juta dan memasukkannya ke topi toganya serta berkata kepada
hadirin. “Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang
yang hadir di ruang sidang ini sebesar Rp 50 ribu, sebab menetap di kota ini,
namun membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan
cucunya. Saudara Panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini
lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa.”
Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan
ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang Rp 3.5 juta, termasuk
uang Rp 50 ribu yang dibayarkan oleh manajer tersebut yang tersipu malu karena
menuntutnya. Sungguh sayang kisahnya luput dari pers.
Meski seandainya ini bukan kisah nyata dan hanya
sebagai ilustrasi saja, ada sesuatu yang bisa kita pelajari dari hal ini. Di
Indonesia, kasus serupa pun banyak terjadi. Kasus pencurian sandal di masjid,
kasus nenek yang mencuri piring, kasus lainnya yang mungkin kita tidak tahu.
Berikan perhatian dan bantuan kepada sekeliling kita dan jadilah berkat
kemanapun kita melangkah
OPINI
Dari studi kasus yang saya baca di atas menurut
pendapat saya bahwa untuk mendapatkan keadilan itu tidak mudah di lakukan
karena dalam keadilan harus mempunyai sikap kejujuran yang di tanamkan dalam
hati. Kasus nenek pencuri singkong tersebut yang di laporkan oleh manager
tempat nenek itu mencuri, ia mencuri singkong tersebut karena hidupnya miskin,
anak lelakinya sakit dan cucunya lapar. Ia
di denda Rp 1 juta rupiah jika tidak bias membayar maka akan di penjara
2,5 tahun, sungguh ironis atas nasib nenek pencuri singkong tersebut. Dimana rasa
keadilan ini? Sungguh terlalu, seorang korupsi saja tidak sampai seperti itu
malah mereka bisa membayar hakim agar putusannya lebih ringan sedangkan seorang
nenek saja yang hidup miskin buat menghidupkan cucu dan anak – anaknya saja
harus seperti itu. Keadilan sekarang telah banyak melakukan kecurangan di
setiap masalah yang terjadi.
Daftar
Pustaka
Candra. (2012). Manusia dan keindahan. [online].
Ghanni,abdul. (2011). Manusia dan keindahan.
[online].
Sukma,lalita pathya. (2011). Manusia dan
Penderitaan. [online].
Karina, rahma. (2013). Tugas ilmu budaya dasar ke 2
contoh. [online].
0 komentar:
Posting Komentar